Kamis, 11 September 2008

Para Pembawa Surga Yang Masuk Neraka

Berat!...Semakin berat menjalani hidup di zaman yang katanya modern ini, sedangkan dalam prosesnya zaman ini kembali ke zaman jahiliah (zaman kebodohan). Betapa tidak bodoh, di zaman ini banyak sekali maksiat yang dipuja dan disembah.

Kalau zaman jahiliah di jamannya sebelum rosululloh, wanita memang benar-benar tidak dianggap dan dijadikan sesuatu yang hina dan hanya sebagai pemuas nafsu semata, tapi di zaman yang katanya modern ini malah wanita-wanita dengan senang hati mau dihina dan diinjak-injak martabatnya. Betapa setan telah membutakan mata hati dan pikiran para wanita tersebut.

Sekarang banyak sekali para wanita mengangggap hinaan dan perendahan martabat mereka itu sebagai perlakuan mulia dan menguntungkan. Ya memang menguntungkan dari segi materi, tapi saya yakin mereka resah dan gelisah akan perlakuan tersebut, namun mereka tidak menyadarinya dan itu semua tertutup oleh hasil dunia yang didapatnya.

Benar-benar para pembawa surga yang masuk neraka itu berjubel dan mengantri dengan senyum sumringah kebodohannya.

Bersambung......

Senin, 05 Mei 2008

Fanatisme Dan Kesetaraan Gender Yang Menyesatkan

Sangat bisa dihargai perjuangan kaum faminisme yang menginginkan kesetaraan gender dengan laki-laki, karena benar adanya kalau wanita selama ini mayoritas mengalami banyak kekerasan dan pelecehan oleh kaum laki-laki. Namun perlu ditinjau kembali apa sejatinya yang kalian perjuangkan. Karena jangan sampai kalian hanya menjadi korban lanjutan akan kekerasan dan pelecehan terhadap diri kalian sendiri dan perempuan lainnya dengan kdok feminisme yang konon memperjuangkan kesetaraan gender dan lain-lainnya.
Karena yang sebenarnya saya rasakan dan mungkin juga dirasakan oleh laki-laki lainnya yang mau jujur, perjuangan kaum feminisme untuk kesetaraan gender selama ini justru membuat kaum laki-laki semakin punya banyak kesempatan untuk menikmati dan memanfaatkan kalian kaum perempuan sebagai pemuas nafsu kami dan pasti akan membuka lebar-lebar pintu untuk melakukan penindasan dan pelecehan terhadap kaum wanita karena ternyata perjuangan kalian untuk kesetaraan gender tersebut menujukkan kalian senang dan sangat suka bahkan kalian perjuangkan untuk diperlakukan seperti itu.
Maksud dan tujuan kalian itu bai untuk memerangi tindak kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan tapi kalian jangan bodoh dan bertambah bodoh dengan hanya memperjuangkan untuk perempuan saja. Apa hal itu tidak egois namanya ingin hidup sendiri. Kalau ingin berjuang, berjuanglah melawan kebatilan terhadap siapapun itu. Kebatilan, kekerasan, pelecehan dab bentuk kejahatan lainnya tetaplah hal yang buruk dan harus terus diminimalisir terhadap siapapun itu. Kebenaran pasti menang, yakinlah itu, siapapun yang memperjuangkannya, baik kelompok mayoritas atau minoritas yang memperjuangkannya. Jadi jangan memerjuangkan kebatilan terselubung seperti perjuangan kesetaraan gender. Kalaupun berjjuang, hapuskan perjuangan yang mengatasnamakan kelompok dalam sesama yang seharusnya rukun hidup bersama, kecuali hanya dua kelompok yang selama di dunia ini akan terus ada dan bertentangan yaitu kebaikan dengan keburukan. Ayo bersama kita laki-laki dan perempuan berjuang memberantas hal-hal yang buruk yang benar-benar buruk.
ಬೆಕಸಿ, ಅಗುಸ್ತುಸ್ 2006

Orang khilaf secara otomatis langsung saya maafkan. Tapi kalau disengaja itu bukan urusanku

Berbisnis dengan Tuhan

Anda tahu keran air atau pipa saluran air? Kalau kita amati pola aliran air dalam sebuah saluran mirip sekali dengan cara 4JJI membagikan rizki terhadap makhluk-makhluknya.
Air mengalir melalui saluran-saluran untuk dibagikan atau diambil dan dimanfaatkan oleh makhluk termasuk manusia yang kebanyakan orang menyebutnya dengan rizki dari 4JJI. Sekarang mari kita perhatikan sistem saluran air di sekitar kita. Semakin kita membuka jalan aliran air maka air akan semakin deras mengalir. Semakin banyak anda membuat saluran baru dan semakin melebarkannnya maka akan semakin banyak pula air yang mengalir kepada anda. Air diibaratkan dengan rizki yang 4JJI berikan kepada hamba-hambanya dan seluruh makhluk melalui saluran-saluran tertentu dan setiap makhluk telah ditetapkan saluran-salurannya sendiri.
Kalau rizki sudah ditetapkan kenapa kita masih harus tetap berusaha mendapatkannya? Kita tidak pernah tahu seberapa besar rizki yang diberikan yang diberikan atau ditetapkan kepada kita, dan di dunia ini berlaku sunnatulloh atau orang pada umumnya menyebutnya dengan hukum alam yang diberlakukan kepada setiap makhlukNya dan khususnya untuk manusia siapa yang berusaha maka ia dapat. Dan siapa yang yang usahanya lebih keras maka ia akan mendapatkan lebih.
Salah satu cara mengambil rizki selain dengan bekerja atau membuka usaha baik berdagang, berbisnia atau menjadi karyawan pada sebuah usaha yang telah 4JJI dan rosulnya anjurkan yaitu dengan disertai beramal sholeh dan berbagi rizki yang telah kita dapatkan.
Berbagi rizki berarti kita membuka kran-keran rizki yang telah 4JJI berikan. Jadi semakin banyak anda berbagi maka anda akan semakin di percaya sebagai tempat lewatnya rizki banyak orang. Semakin banyak anda berbagi maka akan semakin banyak pula rizki yang mengalir kepada anda. Seberapa banyak rizki yang inginkan adalah seberapa benyak atau besar keran rizki yang anda buka atau berikan kepada yang lain.
Anda perlu rizki harta yang banyak atau uang yang melimpah? Maka keluarkan sebagian hartamu untuk orang lain khususnya kepada yang membutuhkannya.
Tapi ingat apabila anda menginginkan rizki melimpah tersebut terus mengalir maka anda harus tetap membukanya bahkan memperbesarnya apabila anda ingin memperbesarnya. Hukum ini berlaku untuk sebaliknya. Apabila anda telah dialiri rizki yang bergitu banyaknya dan anda menutupnya untuk keperluan anda sendiri maka yang sudah anda dapatkan akan terus berkurang seiring pemanfaatan anda atasnya. Dan apabila anda tetap menutupnya atau tidak berbagi alias kikir terhadap sesama maka berarti anda menyumbat aliran rizki orang lain yang melewati anda dan rizki tersebut tidak akan melewati anda. Anda hanya akan mendapatkan sebagian kecil rizki anda sendiri.
Menjadi kaya ada amanah untuk orang lain. Ada tanggungjawab yang besar menyertainya dan semakin besar pula beban yang anda pikul. Dan hanya orang-orang yang bersyukurlah yang mampu mengemban amanah tersebut. Semua datang dari 4JJI dan aka kembali kepada 4JJI dan wallohu a’lam.

Bekasi, 19 January 2006

Jihad Vs. Terorisme

Jihad da terorisme memang mempunyai kesamaan visi yaitu mempunyai sama-sama memperjuangkan sesuatu, tetapi dalam hal ini sangat jauh berbeda pada apa yang mereka perjuangkan. Jihad berjuang melawan keburukan sedangkan terorisme berjuang meluapkan hawa nafsu. Jadi bagaimana mungkin seseorang menamakan dirinya mujahid kalau justru perbuatannya menembus batas makna jihad. Dalam suatu peperangan saja sebagai mujahid seseorang tidak boleh membunuh musuh yang sedang tidak siap melawan.
Seseorang mungkin sangat membenci musuhnya karena mereka telah berani menyebar virus busuk demi untuk menghancurkan umat islam. Namun umat islam sebagai mujahid sejati tentu mengerti aturan mainnya dalam melawan musuh-musuhnya. Jangan terus membabi buta menyerang balik dengan cara emosional sikap setan. Jika demikian berarti para setan telah sukses dan siap memukul dengan pukulan yang tak terduga penghancurannya.
Jadi, para pejuang sejati, pehami dahulu pola penyerangan mereka, perkirakan pola apa yang lebih besar dari penyerangan tersebut. Dengan apa mereka mencoba merusak, dapatkan!, dengan otak atau ototmu, dan segera serang dengan senjata berimbang atau lebih besar hasil kreatifitas anda. Mungkin kita kesulitan untuk menandingi mereka dengan kekuatan yang lebih besar, karena faktanya kita kalah dan jauh tertinggal dalam bidang kekuatan hasil otak dan otot, kekuatan dan teknologi. Tapi kita juga punya otak yang dengannya kita bisa berfikir sama dengan pemikiran musuh bahkan lebih baik. Dan yang tak tertandingi adalah kita punya kekuatan iman dalam hati yang dengannya kita bisa mempunyai semangat juang yang tak tertandingi karena sebenarnya hati setiap orang islam yang beriman selalu tertambat cintanya pada 4JJI yang mempunyai segala sesuatu yang hidup, mati atau tengah-tengahnya dan mengatunya dengan tanpa mengantuk dan tidur.
Tindakan nyatanya adalah gunakan teknologi, senjata dan pikiran serta strategi mereka untuk menyerang balik mereka. Mempelajarinya menjadi suatu kewajiban bagi setiap muslim. Kita lumpuhkan mereka dengan menggunakan alat penghancur mereka sendiri. Bangkitkan semangat jihad memeranginya yang berarti bukan meluapkan amarah. Berang memang, tapi inilah sebenarnya jihad dan mengapa jihad yang paling besar adalah jihad menahan marah? Karena dengan mengalahkan amarah berarti kita telah berfikir jernih dengan disertai iman, dan yang demikian merupakan kemenangan sejati baik secara fisik maupun psikis dan insya4JJI matipun tak sia-sia.

Bekasi, 15 Januari 2006.

Cintamu hanya 15% bahkan kurang

Benar mungkin seseorang telah memberikan segalanya untuk orang yang ia cintai, baik suami kepada istri atau sebaliknya istri kepada suaminya. Memberikan segalanya tersebut tentunya dari yang baik dan untuk tujuan yang baik dan menghasilkan sesuatu yang baik dan juga benar. Dan dengan demikian banyak orang menganggap telah mencintai pasangannya dengan sepenuh hati atau cinta seratus persen.
Seperti halnya seorang anak yang mencintai orang tuanya dengan memberikan harta dan benda serta memberikan segala kebutuhan yang orang tua ingin dan harapkan dari anaknya. Dan atau sebaliknya orang tua memberikan apa saja juga kasih sayangnya terhadap anaknya dengan perlakuan yang kadang-kadang overprotective. Juga seorang istri atau suami yang sepertinya telah memberikan dan malayani pasangan masing-masing dengan sepenuh hati atau cinta 100%.
Namun semua itu ternyata bukan seratus persen malinkan hanya 15% bahkan kurang. Kok? Ya. 10 atau kurang atau kurang lagi. Semua itu terjadi apabila semua pengorbanan, kesetiaan dan cintanya tidak didasari cinta yang tulus 100% kepada 4JJI atau kita bisa sebut semuanya itu kita lakukan ikhlas karena 4JJI semata. Hal ini berarti bahwa kita seharusnya mencintai 4JJI mengalahkan segalanya. Kita cinta kepada orang tua, anak, istri, suami atau siapa saja atau apa saja karena kita cinta kepada 4JJI. Kita seharusnya tidak melakukan apa yang dikehendaki orang-orang yang kita cintai melainkan kehendak tersebut disukai dan diajarkan oleh 4JJI.
Satu hal yang sangat menonjol di kalangan kebanyakan orang adalah seseorang telah memberikan segalanya kepada yang dicintainya, namun ia tidak melaksanakan sholat dengan baik dan benar maka sebenarnya cintanya itu bohong. Orang tersebut mungkin hanya membahagiakannya di dunia saja tetapi seseorang tersebut akan menyengsarakannya dan menelantarkannya di akhirat. Karena bisa jadi mereka tidak akan bertemu lagi di alam akhirat yang jauh lebih panjang masanya dibanding di dunia ini. Atau mungkin dengan cintanya yang hanya seperti itu ia justru hanya akan menjerumuskan pada jalan yang dilaknat oleh 4JJI sehingga cintanya akan menjadi abadi di neraka jahannam atau hanya sekedar mampir dengan masa yang lamanya jauh lebih lama masa hidup di dunia ini. Kita berlindung kepada 4JJI dari terjerumusnya cinta yang salah.
Demi 4JJI cinta itu hanya kepada 4JJI. Ini berarti bahwa jika kita mencintai anak, orang tua, suami, istri atau seseorang yang kita cintai atau sesuatu yang kita cintai, itu semua hanya karena kita kepada 4JJI semata buka yang lain. Jadi sebaiknya kita mengucapkan cinta pada seseorang dengan berkata ”Aku mencintaimu karena aku mencintai 4JJI juga aku membencimu karena aku cinta kepada 4JJI. Apapun yang aku lakukan terhadapmu semoga itu karena aku cinta kepada 4JJI. Jadi jangan khawatir dan takut karena itu pasti baik dan benar. Dan dengan demikian berarti cintaku mudah-mudahan 100%.
Saya mencintai anda karena saya mencintai 4JJI dan karena anda juga mencintai 4JJI. Saya membenci anda karena saya mencintai 4JJI.

Bekasi, 14 Desember 2005.

Gerakan Separatisme

Ada hal yang menggelitik dalam benak pribadi saya saat mendengar adanya gerakan-gerakan separatisme khususnya di Indonesia, dan cara penanganan pemerintah yang kurang tegas terhadap adanya gerakan-gerakan separatisme tersebut.
Perbedaan pendapat dalam sebuah organisasi itu sudah biasa, pasti ada, dan akan selalu ada. Perbedaan tersebut bisa jadi ada diantara para kelompok kecil atau sedang.
Nama sebuah organisasi ’biasanya menggambarkan sikap misi perjuangan organisasi tersebut. Sudah jelas-jelas mereka membuat kelompok separatisme dalam negeri ini dengan membuat nama yang jelas bahwa mereka mempunyai pendapat yang sangat berbeda dan terus berusaha memperjuangkan pendapa mereka walau harus mengorbankan masyarakat sekitar yang sebenarnyya mereka tidak tahu-menahu soal gerakan tersebut. Yang masyarakat tahu dan inginkan adalah perdamaian, keamanan dan kesejahteraan. Namun pemerintah terlalu takut dan memanjakan gerakan-gerakan separatisme tersebut.
Adanya gerakan-gerakan separatisme yang akhir-akhir ini mulai marak kembali sangat merugikan pemerintah baik materiil maupun spiritual dan apabila hal ini terus dibiarkan berlarut-larut maka hal itu hanya akan membuat mereka semakin berani dan tidak menutup kemungkinan akan muncul gerakan-gerakan serupa baik gerakan yang sudah lama ada namun sedang tidak bersemangat atau suatu gerakan separatisme baru yang dengan bangga dan berani meresmikannya dihadapan rakyat negara tersebut. Sebenarnya hal ini karena lambannya pemerintah mangambil sebuah keputusan untuk menangani gerakan-gerakan separatisme tersebut.
Gerakan-gerakan tersebut ibaratnya seperti virus atau penyakit yang sedapat mungkin harus segera kita basmi atau tahan seminimal mungkin . sebab kalau dibiarkan berlarut-larut maka virus tersebut akan menguasai negara dan negara yang terjangkit virus tersebut hanya menunggu waktu kematiannya dan banyak burung pemakan bangkai menunggunya.
Indonesia, saya cinta Indonesia, mereka pun, para penggerak separatisme ternyata sangat mencintai Indonesia juga, namun keserakahan mereka membuat Indonesia sakit dan semakin lemah dan kenapa pasukan penyelamat bangsa juga ikut melemah?
Sebenarnya hanya ada dua pilihan untuk gerakan-gerakan separatisme yaitu bebaskan mereka atau tumpas mereka. Memang berat dua pilihan tersebut, tetapi kalau kita terus menunggu dan menunggu dengan hanya mengokang senjata kecil-kecilan maka rasa sakit ini akan terasa melemahkan kegiatan pemulihan lainnya. Kalaupun mereka harus dibebaskan, bebaskanlah dengan tetap dengan tetap menjadi bagian dari tubuh kita bukan terus malah menjadi musuh kita kelak. Dan apabila hendak ditumpas, tumpaslah dengan mencari pokok permasalahan yang sesungguhnya dan ajak mereka menyembuhkan penyakit menahun ini yaitu yang berupa kelaparan, kemiskinan dan penyakit-penyakit sosial lainnya. Mereka ingin bebas tentunya mereka punya ide yang lebih baik untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita bersama. Dengarkanlah pendapat mereka jangan hanya mendengar masuk kuping kanan keluar kuping kiri dengan meneteskan darah ke bahu. Tetapi jika mereka mendirikan gerakan tersebut karena arogansi dan keserakahan, maka pembasmian secara nyata harus dilakukan. Apa kata-kata rakyat Indonesia, mendengarkan hal itu akan lebih baik dan bijak dalam mengambil keputusan.

Bogor VNI, 23 Oktober 2005

Makna La Ilaha Illalloh

Suatu pagi di Malimping Banten saat sarapan pagi bersama para pengajar bahasa inggris, seperti biasa obrolan ringanpun terjadi diantara kami dan yang paling sering kami bicarakan adalah tentang masalah agama. Salah satu teman bertanya pada yang lainnya “Sudah ditutup tulisan di kalender itu?” “sudah” Jawab seorang teman. “tulisan apa sih” tanyaku penasaran “Oh…itu tentang tuhannya agama lain”. Mendengar jawaban itu saya pribadi tiba-tiba agak terkejut dan reflek mengucapkan ”La Ilaha Illalloh” dan berusaha menjelaskan apa makna kalimat tersebut.
Sering kali kita mengucapkan kalimat tersebut tetapi banyak sekali orang yang ternyata belum menerapkan betul dalam kegiatan dan ucapan yang berhubungan dengan keimanan seseorang. Kesalahan sikap dan penerapakan yang salah tersebut menunjukkan bahwa kualitas iman kita yang sedikit salah tapi sebenarnya fatal dalam bahasa hati yang sesungguhnya, sebab iman merupakan dasar untuk melakukan kegiatan keimanan dan keislaman lainnya.
Arti kalimat La Ilaha Illalloh dalam bahasa indonesia adalah ”Tiada tuhan selain Alloh” yang lain menambahkan dengan mengartikan kalimat tersebut menjadi ”Tiada tuhan yang patut disembah melainkan Alloh”. Ikrar terseut adalah suatu pengakuan yang harus jelas maknanya tertancap dalam-dalam sebagai dasar eimanan itu sendiri.
Makna La Ilaha Illalloh tiada tuhan selain Alloh adalah pengakuan bahwa Alloh lah yang disebut tuhan sedangkan yang lain jelas bukan tuhan termasuk nabi Isa AS atau apa dan siapa saja yang para orang kafir sebut tuhan. Ya...benda-benda, jin, nabi mereka itu bukan tuhan dan salah besar kalau kita sebagai umat islam mengakui bahwa jin, nabi dan benda-benda yang mereka sebut tuhan itu dengan sebutan tuhan juga, walau kita menyebutnya sebagai tuhan mereka maka itu sama saja kita mengakui adanya tuhan selain Alloh yaitu tuhan mereka atau segala sesuatu yang mereka sembah. Jadi walau mereka menganggap atau menyembah barang, jin, manusia sebagai tuhannya, jangan sampai kita sebagai orang yang beriman ikut-ikutan menyebut barang-barang, jin dan manusia yang mereka anggap sebagai tuhan itu adalah tuhan mereka. Tuhan yang mereka maksud sama sekali bukan tuhan dan hanyalah ciptaan Alloh. Dengan pemaknaan ”bahwa tiada tuhan yang patut disembah selain Alloh” sedikit mengusik hati saya. Sebab dengan menambahkan kata-kata yang patut disembah menurut hemat saya hal itu tersimpan atau bisa jadi terselip dalam hati dengan tanpa disadari mengandung makna bahwa kita juga mengakui adanya tuhan selain Alloh, karena hal itu bisa diartikan ada banyak tuhan tapi yang patut disembah hanya Alloh. Nah dalam hal ini berarti ada tuhan buruk dan ada tuhan baik.
Sekali lagi berhati-hatilah memberi tambahan arti, biarlah artinya pas dengan bahasa aslinya, jangan ditambah kiasan sedikitpun karena sungguh bukan tuhan selain Alloh. Juga lebih tegaslah dalam beriman jangan samar-samar. Sekali lagi bukan tuhan selain Alloh dan tidak disebut tuhan selain selain Alloh. Dan jangan sekali-kali menyebut tuhan selain Alloh walau kita menyebutnya sebagai tuhannya orang-orang dengan agama tertentu.
Bekasi, 5 Desember 2005