Senin, 05 Mei 2008

Jihad Vs. Terorisme

Jihad da terorisme memang mempunyai kesamaan visi yaitu mempunyai sama-sama memperjuangkan sesuatu, tetapi dalam hal ini sangat jauh berbeda pada apa yang mereka perjuangkan. Jihad berjuang melawan keburukan sedangkan terorisme berjuang meluapkan hawa nafsu. Jadi bagaimana mungkin seseorang menamakan dirinya mujahid kalau justru perbuatannya menembus batas makna jihad. Dalam suatu peperangan saja sebagai mujahid seseorang tidak boleh membunuh musuh yang sedang tidak siap melawan.
Seseorang mungkin sangat membenci musuhnya karena mereka telah berani menyebar virus busuk demi untuk menghancurkan umat islam. Namun umat islam sebagai mujahid sejati tentu mengerti aturan mainnya dalam melawan musuh-musuhnya. Jangan terus membabi buta menyerang balik dengan cara emosional sikap setan. Jika demikian berarti para setan telah sukses dan siap memukul dengan pukulan yang tak terduga penghancurannya.
Jadi, para pejuang sejati, pehami dahulu pola penyerangan mereka, perkirakan pola apa yang lebih besar dari penyerangan tersebut. Dengan apa mereka mencoba merusak, dapatkan!, dengan otak atau ototmu, dan segera serang dengan senjata berimbang atau lebih besar hasil kreatifitas anda. Mungkin kita kesulitan untuk menandingi mereka dengan kekuatan yang lebih besar, karena faktanya kita kalah dan jauh tertinggal dalam bidang kekuatan hasil otak dan otot, kekuatan dan teknologi. Tapi kita juga punya otak yang dengannya kita bisa berfikir sama dengan pemikiran musuh bahkan lebih baik. Dan yang tak tertandingi adalah kita punya kekuatan iman dalam hati yang dengannya kita bisa mempunyai semangat juang yang tak tertandingi karena sebenarnya hati setiap orang islam yang beriman selalu tertambat cintanya pada 4JJI yang mempunyai segala sesuatu yang hidup, mati atau tengah-tengahnya dan mengatunya dengan tanpa mengantuk dan tidur.
Tindakan nyatanya adalah gunakan teknologi, senjata dan pikiran serta strategi mereka untuk menyerang balik mereka. Mempelajarinya menjadi suatu kewajiban bagi setiap muslim. Kita lumpuhkan mereka dengan menggunakan alat penghancur mereka sendiri. Bangkitkan semangat jihad memeranginya yang berarti bukan meluapkan amarah. Berang memang, tapi inilah sebenarnya jihad dan mengapa jihad yang paling besar adalah jihad menahan marah? Karena dengan mengalahkan amarah berarti kita telah berfikir jernih dengan disertai iman, dan yang demikian merupakan kemenangan sejati baik secara fisik maupun psikis dan insya4JJI matipun tak sia-sia.

Bekasi, 15 Januari 2006.

Tidak ada komentar: