Senin, 05 Mei 2008

Makna La Ilaha Illalloh

Suatu pagi di Malimping Banten saat sarapan pagi bersama para pengajar bahasa inggris, seperti biasa obrolan ringanpun terjadi diantara kami dan yang paling sering kami bicarakan adalah tentang masalah agama. Salah satu teman bertanya pada yang lainnya “Sudah ditutup tulisan di kalender itu?” “sudah” Jawab seorang teman. “tulisan apa sih” tanyaku penasaran “Oh…itu tentang tuhannya agama lain”. Mendengar jawaban itu saya pribadi tiba-tiba agak terkejut dan reflek mengucapkan ”La Ilaha Illalloh” dan berusaha menjelaskan apa makna kalimat tersebut.
Sering kali kita mengucapkan kalimat tersebut tetapi banyak sekali orang yang ternyata belum menerapkan betul dalam kegiatan dan ucapan yang berhubungan dengan keimanan seseorang. Kesalahan sikap dan penerapakan yang salah tersebut menunjukkan bahwa kualitas iman kita yang sedikit salah tapi sebenarnya fatal dalam bahasa hati yang sesungguhnya, sebab iman merupakan dasar untuk melakukan kegiatan keimanan dan keislaman lainnya.
Arti kalimat La Ilaha Illalloh dalam bahasa indonesia adalah ”Tiada tuhan selain Alloh” yang lain menambahkan dengan mengartikan kalimat tersebut menjadi ”Tiada tuhan yang patut disembah melainkan Alloh”. Ikrar terseut adalah suatu pengakuan yang harus jelas maknanya tertancap dalam-dalam sebagai dasar eimanan itu sendiri.
Makna La Ilaha Illalloh tiada tuhan selain Alloh adalah pengakuan bahwa Alloh lah yang disebut tuhan sedangkan yang lain jelas bukan tuhan termasuk nabi Isa AS atau apa dan siapa saja yang para orang kafir sebut tuhan. Ya...benda-benda, jin, nabi mereka itu bukan tuhan dan salah besar kalau kita sebagai umat islam mengakui bahwa jin, nabi dan benda-benda yang mereka sebut tuhan itu dengan sebutan tuhan juga, walau kita menyebutnya sebagai tuhan mereka maka itu sama saja kita mengakui adanya tuhan selain Alloh yaitu tuhan mereka atau segala sesuatu yang mereka sembah. Jadi walau mereka menganggap atau menyembah barang, jin, manusia sebagai tuhannya, jangan sampai kita sebagai orang yang beriman ikut-ikutan menyebut barang-barang, jin dan manusia yang mereka anggap sebagai tuhan itu adalah tuhan mereka. Tuhan yang mereka maksud sama sekali bukan tuhan dan hanyalah ciptaan Alloh. Dengan pemaknaan ”bahwa tiada tuhan yang patut disembah selain Alloh” sedikit mengusik hati saya. Sebab dengan menambahkan kata-kata yang patut disembah menurut hemat saya hal itu tersimpan atau bisa jadi terselip dalam hati dengan tanpa disadari mengandung makna bahwa kita juga mengakui adanya tuhan selain Alloh, karena hal itu bisa diartikan ada banyak tuhan tapi yang patut disembah hanya Alloh. Nah dalam hal ini berarti ada tuhan buruk dan ada tuhan baik.
Sekali lagi berhati-hatilah memberi tambahan arti, biarlah artinya pas dengan bahasa aslinya, jangan ditambah kiasan sedikitpun karena sungguh bukan tuhan selain Alloh. Juga lebih tegaslah dalam beriman jangan samar-samar. Sekali lagi bukan tuhan selain Alloh dan tidak disebut tuhan selain selain Alloh. Dan jangan sekali-kali menyebut tuhan selain Alloh walau kita menyebutnya sebagai tuhannya orang-orang dengan agama tertentu.
Bekasi, 5 Desember 2005

Tidak ada komentar: